Aksi nyata modul 2.1
LKPD DIGITAL AKSI NYATA PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
PGP-Angk2- Kabupaten Bandung- Yuliati Mulyana, S.Pd. – 2.1- AKSI NYATA
Yuliati Mulyana, S.Pd.
SMP NEGERI 1 PASEH
CGP 2
?
Yuliati Mulyana,S.Pd.
SMP NEGERI 1 PASEH Kab.Bandung. Jl. Kadatuan Desa Mekarpawitan Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung 40382. yuliatimulyana03@gmail.com
ABSTRAK
LKPD DIGITAL merupakan bentuk aplikasi yang menggunakan live worksheet. Guru sebagai pendidik harus jeli dengan kondisi pandemi seperti sekarang ini. Interaksi nyata harus terjadi antara guru dengan muridnya saat pembelajaran. Salah satunya menggunakan LKPD DIGITAL. Hal ini sependapat dengan (Zaenab, 2021) Dalam masa pandemi ini, Pembelajaran Jarak Jauh masih tetap dilaksanakan. Dan sebagai pendidik tentunya harus menyajikan suatu pembelajaran inovatif, seperti Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Digital yang merupakan salah satu jenis bahan ajar berbasis aplikasi komputer yang dapat diakses peserta didik secara online menggunakan komputer dan handphone dengan tampilan yang menarik. LKPD merupakan, bagian tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di setiap ruang kelas baik luring maupun luring. Dan LKPD ini bekerja menjembatani kegiatan belajar mengajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara murid dan guru. Aksi nyata yang harus dilakukan guru berupa pembelajaran yang berdiferensiasi sangat memerlukan rencana yang bagus untuk menyesuaikan kebutuhan murid dalam belajar. Hal ini sependapat dengan ( Kusuma, & Luthfah, , 2021) Menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari untuk membuat rencana, mengimplementasikan dan melakukan refleksi pembelajaran berdiferensiasi dan kemudian mendokumentasikan proses tersebut dalam moda yang dapat dipilih sendiri. Adapun pembelajaran berdiferensiasi ini dilakukan dengan membuat pemetaan murid terlebih dahulu. Selanjutnya membuat rencana pembelajaran berdiferensiasi membuat tindakan berbeda dalam satu pembelajaran kepada murid yang beragam minat,
KATAKUNCI : LKPD digital, aksi nyata, pembelajaran berdiferensiasi
PENDAHULUAN
Pembelajaran berdiferensiasi sangat diperlukan dalam mengelola kelas yang beragam karakter muridnya. Guru membuat pemetaan kepada murid sebelum pembelajaran dimulai. Hal ini menjadi acuan untuk tindakan dan strategi yang digunakan pendidik dalam mengelola kelasnya. Salah satu cara yang dilakukan sebagai penilai untuk menghadapi variasi profil belajar murid, menggunakan aplikasi liveworksheet, sebagai gambaran pembelajaran berdiferensiasi.
Langkah yang harus dilakukan dalam membuat LKPD DIGITAL menurut (Zaenab, 2021) pengenalan LKPD DIGITAL dengan membuat akun liveworksheets. Membuat LKPD melalui kata dan dijadikan PDF pengenalan menu/ bagian dari Liveworksheets. mengelola materi dari LKPD DI Liveworksheets, mengelola berbagai jenis soal di lembar kerja misalnya soal multiple choice. Seret dan lepas Soal. Soal joint dengan panah, Memasukkan link youtube materi ke dalam liveworksheets akhirnya menyimpan serta menshare LKPD DIGITAL kepada murid di kelas atau whatsApp grup.
Tomlinson (2001) dalam (Kusuma & Luthfah, 2021) judul buku yang ditulisnya How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom terdapat 3 aspek yang termasuk kategori kebutuhan siswa, antara lain adalah berasarkan minat, berdasarkan kesiapan belajar dan berdasarkan profil belajar murid.
Saya baru menyadari mudahnya Pembelajaran Berdiferensiasi dilakukan di kelas saya.
1. Pembelajaran Berdiferensiasi adalah bersifat proaktif.
murid memiliki kebutuhan yang berbeda maka untuk memberikan motivasipun harus dengan perbedaan pula dalam melayani murid. Saya harus merencanakan pembelajaran yang menyediakan berbagai cara untuk "mencapai" dan mengekspresikan pemahaman. setelah mengetahui keragaman kebutuhan murid dengan strategi yang harus disesuaikan dengan kebutuhan, maka kemungkinan besar pengalaman belajar yang kita rancang akan cocok untuk sebagian besar murid. Diferensiasi yang biasanya efektif dirancang untuk melibatkan dan menantang semua murid di kelas dengan segala keragaman mereka.
2. Pembelajaran Berdiferensiasi lebih bersifat kualitatif daripada kuantitatif. Asumsi yang keliru adalah dengan memberikan tugas dengan jumlah yang banyak. Hal ini tidak efektif, namun lebih baik dengan penugasan yang berbobot dan sesuai dengan pembelajaran akan lebih bermakna. Membawa murid ke dalam pembelajaran yang bermanfaat bagi dirinya. misalnya tugas mengerjakan matematika , murid akan tetantang dan siap menghadapi keadaan apapun di masa depan. Seorang murid yang telah menunjukkan penguasaan satu keterampilan matematika akan siap untuk mulai bekerja dengan keterampilan yang lebih sulit. Menyesuaikan jumlah tugas biasanya akan kurang efektif mengubah mengubah sifat tugas.
3. Pembelajaran Berdiferensiasi berdasarkan pada asas.
murid dengan baik alah pendekatan pembelajaran yang sangat dipentingkan dalam pendekatan menyesuaikan kebutuhan murid. Percakapan individu, diskusi kelas, pekerjaan murid, observasi, dan penilaian formal sebagai cara untuk terus Mendapatkan hal baru dan strategi yang tepat dalam mendorong murid. Katalis yang bagus adalah merancang strategi yang tepat untuk mrnyesuaikan kebutuhan murid yang sangat diperlukan dalam pembimbingan di kelas.
Di dalam pembelajaran berdiferensiasi, penilaian tidak lagi didominasi sesuatu yang
terjadi pada akhir unit untuk menentukan "siapa yang mendapatkannya." Pra-penilaian
diagnostik secara rutin akan dilakukan saat unit dimulai. Di sepanjang unit pembelajaran, kita sebagai menilai tingkat kesiapan, minat, dan pendekatan belajar yang digunakan murid dan kemudian merancang pengalaman belajar berdasarkan pemahaman terbaru dan terbaik tentang kebutuhan murid. Produk akhir, atau cara lain dari penilaian "akhir" atau sumatif, akan mengambil berbagai bentuk, dengan tujuan untuk menemukan cara terbaik bagi setiap murid untuk menunjukkan hasil belajarnya selama unit tersebut berlangsung.
4. Pembelajaran Berdiferensiasi menggunakan beberapa pendekatan terhadap
konten, proses, dan produk.
Di semua ruang kelas, guru menangani dengan setidaknya tiga elemen kurikuler: (1)
konten — masukan, apa yang dipelajari; (2) proses — bagaimana murid berupaya memahami ide dan informasi; dan (3) produk — keluaran, atau bagaimana menunjukkan apa yang telah mereka pelajari.
Dengan membedakan elemen ketiga ini, guru menawarkan pendekatan yang berbeda terhadap apa yang murid, bagaimana mereka mempelajarinya, dan bagaimana mereka menunjukkan apa yang telah mereka pelajari. Kesamaan dari pendekatan yang berbeda ini adalah bahwa semuanya dibuat untuk mendorong pertumbuhan semua murid yang dilakukan untuk mengetahui perkembangan pertumbuhan murid serta kemajuan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
5. Pembelajaran berdiferensiasi pusat pada murid.
Tujuan dari pembelajaran berdifernsiasi adalah membawa murid untuk dapat turut serta dalam pembelajara, terlibat aktif dan membuat murid senang dalam pembelajaran. Hal ini membawa murid kepada jalur dan masing-masing untuk dapat mencapai keberhasilan dalam belajarnya. Pembelajaran membedakan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang akan datang harus dibangun berdasarkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman sebelumnya — dan bahwa tidak semua murid memiliki fondasi belajar yang sama pada awal proses pembelajaran. Saya menyadari harus melakukan pembelajaran yang menantang dan membuat murid senang dalam pembelajaran. menyadari pula bagian yang tidak menantang bagi satu murid , bisa jadi adalah hal yang rumit dan rumit bagi murid yang lain.
6. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan perpaduan dari pembelajaran seluruh kelas, kelompok dan individu.
Pembelajaran tidak selamanya dalam satu divisi, ada kalanya murid harus berdiskusi dengan murid dalam memberikan penguatan dan saling memberikan argumen sebagai pemahaman. Sebelum melakukan eksplorasi individu atau kelompok kecil, ekstensi, dan produksi. Harus dimulai dengan melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi ditandai oleh irama berulang dari melakukan persiapan kelas, mengulas kembali, dan berbagi, yang kemudian diikuti oleh kesempatan eksplorasi individu atau kelompok kecil, ekstensi, dan produksi.
7. Pembelajaran berdiferensiasi bersifat "organik" dan dinamis.
Guru dan murid adalah pembelajar. Bukan berarti guru lebih tahu banyak , namun tetap harus belajar sepanjang hayat. Kolaborasi yang berkelanjutan dengan murid yang diperlukan untuk memperbaiki peluang belajar agar efektif untuk setiap murid. sebagai pendidik harus terus menganalisis kebutuhan murid agar mengetahui perkembangan kebutuhan murid sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. (Tomlinson, 2017) Diadaptasi dari Cara Membedakan Pembelajaran di Kelas yang Beragam Secara Akademik, 3rd
Edisi, oleh Carol Ann Tomlinson, Alexandria, VA: ASCD. ©2017 oleh ASCD. Hak cipta
terdaftar.
Berdasarkan hal tersebut, pembelajaran berdiferensiasi dilakukan dengan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi. Aksi nyata ini diberikan judul
LKPD DIGITAL AKSI NYATA PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
METODE PENELITIAN
Metode penelitian dilakukan dengan wawancara dan hasil survey yang disebar saat sinkronus maupun asinkronus di ruangan google meet kelas. Metode ini dilakukan pre study , pro stuty dan pasca study.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembelajaran membedakan memerlukan habituasi dari pemahaman guru terhadap muridnya yang bervariasi dari kebutuhannya. Hal ini melibatkan guru melakukan pembelajaran yang menyesuaikan kebutuhan muridnya. Rencana pembelajaran yang disusun dengan baik dan berbasis kebutuhan ini memberikan kepada siswa pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Berikut adalah RPP yang sudah dirancang untuk pembelajaran di kelas IX SMP NEGERI 1 PASEH kabupaten Bandung tahun ajaran 2021-2022.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DARING
TAHUN PELAJARAN 2021-2022
Satuan Pendidikan
: SMP N 1 PASEH
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/Semester
: IX / GANJIL
Materi Pokok
: REPRODUKSI SISTEM
Alokasi Waktu
: 1 JP
KOMPETENSI DASAR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar
IPK
3.1 Menghubungkan sistem reproduksi
pada manusia dan gangguan pada
sistem reproduksi dengan penerapan
pola hidup yang mendukung
kesehatan reproduksi
3.1.1 menemukan usaha mencegah gangguan pada sistem reproduksi melalui penerapan pola hidup yang menunjang kesehatan reproduksi
4.1 Menyajikan hasil penelusuran
informasi dari berbagai sumber
terkait kesehatan dan upaya
pencegahan gangguan pada organ
reproduksi
4.1.1 Menyajikan laporan hasil studi tentang penyakit pada sistem reproduksi.
4.1.2 Membuat poster/kolase/video tentang upaya pencegahan dan penularan penyakit seksual.
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi, peserta didik menemukan upaya mencegah gangguan sistem reproduksi melalui penerapan pola hidup yang menunjang kesehatan reproduksi.
Melalui kegiatan pengamatan gambar gangguan sistem reproduksi, peserta didik membuat laporan hasil studi tentang penyakit pada sistem reproduksi.
Melalui pengamatan video gangguan sistem reproduksi, peserta didik membuat poster/kolase/video tentang upaya pencegahan dan penularan penyakit seksual.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah Pembelajaran
Media : Persiapan
-Laptop/Smartphone
- Video Pembelajaran
- Ada apa
- Perbesar
- Formulir Google
Sumber Belajar:
- Buku siswa IPA
Kelas IX semester 1
- LKPD
- Selebaran
Persiapan
- Guru membagikan link presensi, peserta didik melakukan
presensi online terlebih dahulu
PENDAHULUAN
1. Peserta didik bersama guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam
membuka dan berdoa
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini
KEGIATAN INTI
Sebelum pembelajaran dimulai guru sudah melakukan pemetaan kebutuhan belajar
berdasarakan profil belajar siswa
Guru menyiapkan materi yang dapat didengar oleh siswa melalui sebuah (untuk anak auditori), guru juga menyediakan penjelasan tentang gangguan reproduksi yang sering terjadi di masyarakat. (untuk anak yang visual) dan menyiapkan presentasi tentang gangguan sistem reproduksi (untuk anak yang kinestetik).
Peserta didik yang diberi motivasi untuk menarik perhatian pada
materi pengukuran dengan cara : melihat gambar macam macam penyakit dan gangguan sistem reproduksi.
Peserta didik mengamati video konsep penyakit dan gangguan sistem reproduksi.
, setelah itu guru bertanya jawab tentang isi dari video yang telah ditayangkan.,
Peserta didik bersama dengan guru melakukan diskusi penerapan melalui zoom meeting (Project base learning)
Peserta didik mengerjakan LKPD untuk membantu dalam memahami materi tentang konsep penyakit dan gangguan sistem penerapan pola hidup sehat yang mendukung kesehatan reproduksi dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik diminta untuk membaca dan mencari informasi melalui internet, buku paket yang dimiliki oleh peserta didik mengenai konsep yang menunjang kesehatan reproduksi
Peserta didik melakukan diskusi melalui Group Diskusi WhatsApp dengan dibimbing
oleh guru(communication) untuk menyelesaikan soal LKPD
Bagi peserta didik yang sudah memahami konsep yang mendukung pemeliharaan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, guru memberikan video tentang penerapan konsep yang menunjang kesehatan reproduksi dan peserta didik diminta untuk menganalisisnya.
Bagi peserta didik yang sudah memahami konsep sistem reproduksi dan pola hidup sehat yang mendukung kesehatan tetapi tidak memahami tentang penerapan sistem reproduksi dan pola hidup sehat yang menunjang kesehatan reproduksi , guru memberikan gambaran tentang sistem reproduksi dan pola hidup sehat yang menunjang kesehatan reproduksi ) dan meminta peserta didik untuk mengamati dan guru membimbingnya
Bagi peserta didik yang belum memahami konsep sistem reproduksi dan pola hidup sehat yang mendukung kesehatan reproduksi dan penerapannya akan diminta untuk membaca kembali materi yang ada dibuku dan guru akan memberikan penjelasan kembali dengan cara menjelaskan dengan gambar ataupun video, peserta didik tersebut dibimbing dan diberikan bantuan agar lebih memahami materi yang sudah disampaikan.
Peserta didik membuat hasil karya berupa gambar kolase /poster/ video hasil Menghubungkan sistem reproduksi dan pola hidup sehat yang mendukung kesehatan reproduksi, presentasi hasil menghubungkan sistem reproduksi dan pola hidup sehat yang mendukung kesehatan reproduksi yang dilakukan.
PENUTUP
Siswa dibimbing oleh guru untuk membuat kesimpulan dari materi konsep sistem reproduksi dan pola hidup sehat yang mendukung kesehatan reproduksi
Guru belajar berani dengan berpesan kepada siswa agar memaksimalkan Ibadah, melakukan pencegahan penyebaran Covid 19 serta menjaga kesehatan diri dan keluarga dengan tetap dirumah saja.
A. Jurnal Penilaian Sikap
Petunjuk Pengisian:
Kolom catatan sikap dicatat sikap menonjol (baik/ kurang baik) yang dilakukan peserta didik selama kegiatan pembelajaran
Kolom tindaklanjut ditulis tindakan yang dilakukan guru sebagai tanggapan atas sikap yang ditunjukkan oleh peserta didik
Tidak
tanggal
Nama Peserta Didik
Catatan Sikap
Tindaklanjut
1
2
3
4
5
B. Penilaian Diri
Petunjuk Hoso
lakukan penilaian terhadap diri sendiri tentang sikap atau perilaku selama proses
pembelajaran IPA
berlangsung
Kejujuran
Tidak.
pernyataan
ya
tidak
1
Menuliskan hasil pengamatan sesuai dengan hasil yang sebenarnya
2
Tidak menjadi plagiat (menyalin karya milik orang
lain)
3
Membuat informasi/ laporan berdasarkan informasi apa
Adanya
4
Mengerjakan evaluasi tanpa mencontek
Disiplin
No.
Pernyataan
ya
tidak
1
Masuk dan mengikuti pembelajaran tepat waktu
2
Patuh tata tertib dan peraturan sekolah
3
Mengerjakan dan mengumpulkan tugas sesuai waktu
yang telah ditentukan
3. Percaya Diri
Tidak.
pernyataan
ya
tidak
1
Bertanya ketika diberi kesempatan bertanya
2
Mengungkapkan pendapat
SIMPULAN
Pembelajaran yang monoton memberikan kepada murid hal yang menyenangkan dan beban saat belajar, namun pembelajaran berdiferensiasi memberikan suasana yang ceria dan bahagia di ruang belajar murid. Membawa hal baik dan positif , saat mengetahui keragaman murid ini dengan memberikan strategi pembelajaran yang berdiferensiasi. Aplikasi yang digunakan saat ini banyak dan beragam. LKPD DIGITAL dengan liveworksheets salah satu cara dan upaya guru untuk keberhasilan mengelola pembelajaran berdiferensiasi.
Comments
Post a Comment