Refleksi Terbimbing 2.1

 PEMBELAJARAN 4 - Refleksi Terbimbing  

Kutipan untuk hari ini 

“Belajar tanpa refleksi adalah sia-sia. Refleksi tanpa belajar itu berbahaya.”    

(Confucius) 

Durasi:  3 JP

Moda: Konsultasi Daring secara asinkron

Tujuan Pembelajaran Khusus:  CGP dapat melakukan refleksi dan metakognisi

terhadap proses pembelajaran yang telah mereka lalui serta menggunakan

pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pembelajaran yang diampunya.


REFLEKSI TERBIMBING 2.1

Refleksi dan metakognisi proses pembelajaran

 Bagaimana saya dapat melakukan praktek pembelajaran berdiferensiasi secara lebih efektif ?

Saya harus mengenal siswa lebih dalam dan mengenal karakteristik lebih bagus lagi.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid.

Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan: 

1. Bagaimana mereka menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi. Kemudian juga memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya. 

2. Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Jadi bukan hanya guru yang perlu jelas dengan tujuan pembelajaran, namun juga muridnya.  

3. Penilaian berkelanjutan. Bagaimana guru tersebut menggunakan informasi yang didapatkan dari proses penilaian formatif yang telah dilakukan, untuk dapat menentukan murid mana yang masih ketinggalan, atau sebaliknya, murid mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan. 

4. Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya. Bagaimana ia akan menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut. Misalnya, apakah ia perlu 


Pendekatan manakah yang harus saya ubah ?


Pendekatan saintifik dengan mengarah kepada pendekatan yang berpihak kepada murid sesuai dengan pendekatan abad 21 mulai belajar dengan pendekatan STEM 




Bagaimana saya tetap dapat bersikap positif walaupun banyak tantangan dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi ?

Saya tetap akan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi ini dengan mengenal murid melalui chat pribadi dan survey yang dilakukan di wa grup kelasnya masing- masing.


Setelah belajar ;

Materi apa menjadi solusi bagi permasalahan terkait dengan pembelajaran  di kelas?

Materi yang menjadi solusi adalah materi  yang mengarahkan murid belajar secara mandiri , humanis dan siap dalam menghadapi pembelajaran untuk menentukan minat, kesiapan dan profil murid tersebut. 

APA YANG MENURUT SAYA SULIT  UNTUK DITERAPKAN ? MENGAPA?

Menghadapi ketidak siapan murid dlam menghadapi pembelajaran, terutama sarana yang tidak mendukung , belajar online tidak terdeteksi, karena tidak mempunyai HP atau tidak memiliki kuota.


HARUS MENERAPKAN YANG SULIT, DUKUNGAN APA YANG DIPERLUKAN ?

Melalui bantuan kuota belajar, atau setelah tidak berlaku ppkm maka dilakukan home visit.


KEMANA DAN BGAIMANA DAPAT MENGAKSES DUKUNGAN ITU ? 

Kepala sekolah

Guru mapel lain yang mengajar pada satu kelas yang sama

Guru BP/BK

PKS KESISWAAN


 jika menghadapi situasi yang kebutuhan belajar  tidak dapat diakomodasi oleh pembelajaran berdierensiasi beranikan mengambil resiko untuk memodifikasikan pembelajaran, meskipun tidak umum atau tidak  sesuai dengan system yang ada ? jelskan alasannya. 

Pengorbanan untuk siswa adalah hal yang penting, jika tidak di dukung dalam akomodasi kebutuhan belajar murid, maka sebagai pendidik siap memberikan dukungan moril maupun materil jika di buuhkan. Namun sebelumnya jika saya sebagai walikelas, maka aka nada diskusi dengan pengurus kelas keterlibatan kawan dan setia kawan yang mereka perlukan. Melibatkan dukungan dari teman-teman murid yang lain pun perlu.

Comments

Popular posts from this blog

Aksi Nyata 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional

PRAKARSA KANVAS BAGJA

Visi Guru Penggerak