Aksi nyata 3 dan 1.3.a.9.Koneksi Antar Materi- Visi Guru Penggerak
Aksi nyata 3 - Visi Guru Penggerak
Gambar 1 Aksi nyata Penelitian Tindakan Kelas
PGP Angkatan-2 Kabupaten Bandung- Yuliati Mulyana, S.Pd. -1.3.KONEKSI ANTAR
Yuliati Mulyana, S.Pd.
SMP NEGERI 1 PASEH
CGP 2
BAGJA
Memulai prakarsa perubahan yang mengapresiasi sisi positif/ kekuatan/aset, sehingga memperkuat individu dn semangat gotong royong, mendorong perjumpaan multi-unsur dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan yang berpihak kepada murid.
Buat pertanyaan utama : Bagaimana memberikan kreativitas di kelas VII K?
Ambil pelajaran : masalah yang dialami kelas VII K tantangan yang harus dicari solusinya.
Gali Mimpi : kreativitas di berikan dalam bentuk nilai portofolio
Jabarkan Rencana : mencari dan mengetahui maslah yang terjadi di kelas VII K.
Atur Eksekusi : Membuat refleksi berkolaborsi dengan guru prakarya dan IPA untuk melakukan refleksi pembelajaran di kelas VII K.Sehingga masalah tersolusikan.
Modul 1.3 ini menggunakan model manajemen perubahan Inkuiri Apresiatif. Anda juga ditantang untuk menunjukkan koneksi dengan materi lain yang relevan di luar modul ini.
Saya memimpikan murid-murid yang antusias dan semangat dalam belajar
Sekolah saya yakin bahwa murid adalah siswa yang siap mencari informasi yang berkaitan dengan pembelajaran
Sekolah saya mengutamakan kepentingan siswa
Murid di sekolah saya sadar betul bahwa belajar sepanjang hayat
Guru di sekolah saya percaya bahwa perubahan akan terus terjadi dan guru harus siap dengan perubahan
Guru di sekolah saya faham bahwa pendidikan ini harus memberikan kebebasan kepada siswa dan tetap semangat menyambut perubahan yang terjadi.
VISI GURU PENGGERAK
Mewujudkan pembelajaran berpihak pada siswa siap menjawab perubahan dan tantangan abad-21
Mimpi dari guru terhadap muridnya, adalah murid antusias belajar menggali potensi diri dan alam dalam menjawab tantangan abad -21.
BAGJA
Memulai prakarsa perubhan yang mengapresiasi sisi positif/ kekuatan/aset, sehingga memperkuat individu dn semangat gotong royong, mendorong perjumpaan multi-unsur dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan yang berpihak kepada murid.
Mutu pendidikan dilihat dari standarnya. Hal ini sesuai dengan (REPUBLIK INDONESIA, 2003) UNDANG-UNDANG RI NO 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada BAB IX pasal 35 Standar Nasional Pendidikan terdiri dari standar isi, proses,kompetensi lulusan, tenaga kepandikan, sarana, dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala.
Pembelajaran secara online, dilakukan mulai bulan Maret 2020. Hal ini terkait dengan Pandemi Covid-19. proses belajar mengajar yang seyogianya dilakukan secara tatap muka dan terdapat interaksi yang terjadi antara siswa dengan siswa, guru dengan siswa mulai dilakukan secara online. Banyak kendala yang diperoleh di beberapa sekolah di Indonesia. Hal yang umum dialami adalah masalah kuota siswa dan guru. Masalah sinyal atau jaringan internet yang sering mengaami gangguan. Belum lagi masalah kepemilikan HP. penambahan hak dalam penggunaannya selama belajar online.Namun tidak semua siswa memiliki HP terebut, terkait dengan masalah ekonomi orangtua. Banyak pula orangtua siswa yang di PHK akibat pandemi. Hal tersebut,Siswa yang sekolah di jenjang SMP ,sebenarnya belum berhak memiliki HP , namun mereka harus belajar secara online.selama pandemi Covid-19, produktivitas yang disebabkan oleh perusahaan tempat orangtuanya bekerja, merampingkan karyawannya. Kendala dan masalah yang dihadapi tersebut, mempengaruhi menurunnya kualitas proses belajar dan mengajar siswa di SMP NEGERI 1 PASEH.
Istilah manajemen mutu dalam pendidikan sering disebut sebagai Total Quality Manajement (TQM). TQM adalah sebagai suatu filosofi dan suatu metodologi untuk membantu mengelola perubahan. Inti dari TQM adalah perubahan budaya dari pelakunya.
Terry ( Terry & W. Rue, 2000) menjelaskan “manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok tujuan tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen adalah suatu kegiatan , pelaksananya adalah “managing”pengelolaan, sedangkan pelaksananya disebut dengan manager atau pengelola.
Harold dalam (Terry & W. Rue, 2000) menjelaskan bahwa manajemen di sekitar fungsi dasar perencanaan, pengorganisasian, penempatan staf, memimpin dan pengendalian.Pengetahuan manajemen adalah pengelolaan di sekitar fungsi dasar perencanaan para manajer, pengaturan, susunan kepegawaian, terkemuka dan mengendalikan).
Mutu umum adalah gambaran dan karakteristik keseluruhan atau jasa yang menunjukkan kemampuan memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau pertunjukan. Dalam konteks pendidikan, pengertian yang terkandung didalamnya mencakup input, proses, dan atau output pendidikan.
Pendidikan saat ini tidak lepas dari pembelajaran yang menjadikan siswa sebagai input dan output, hasil belajar dan prestasi siswa menjadi hal penting dan biasanya yang harus dijadikan tolak ukur keberhasilan dan mutu pendidikan. Pendidikan saat ini sangat penting, dalam (KEMDIKBUD, 2003) Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha yang sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan , pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan , akhlak mulia , serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI
Belajar di masa pandemi memang banyak hambatannya. Namun ada solusi dari setiap masalah seperti pendapat (GIO, 2021) pandemi ini membuat beberapa siswa mengeluh karena merasa belajar berani kurang efektif. Banyak gangguan yang membuat proses belajar mereka tidak maksimal. Adapun cara belajar efektif dan tidak membosankan selama belajar di rumah. Menentukan suasana ruang untuk belajar Ruangan untuk belajar menjadi salah satu hal penting sebagai pertimbangan belajar lebih efektif.
Sekolah berani (dalam jaringan/online) = sekolah luring (luar jaringan/offline). Menganggap sekolah berani seperti memulai kegiatan belajar dengan rutinitas seperti saat sekolah secara mental. dimulai dengan bangun pagi, mandi, dan sarapan. Siapkan buku sesuai jadwal dan siapkan gawai untuk sekolah berani. Pastikan koneksi dan gawai dalam kondisi yang baik.
Agar mutu pendidikan di masa pandemi baik dalam batas interksi sosial. Maka dukungan untuk pendidikan dan wajib berupa kehidupan literasi, penguatan karakter, serta dukungan 4C (Critical Thingking, Creativity, Communication, and Collaboration). Pembinaan sekolah terus ditingkatkan melalui pengawalan proses pendidikan yang bermutu.
Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka membatasi masalah yaitu “Manajemen mutu pendidikan di SMP NEGERI 1 PASEH Kabupaten Bandung”.
Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis tentang manajemen mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Paseh Kabupaten Bandung.
PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI
Belajar di masa pandemi memang banyak hambatannya. Namun ada solusi dari setiap masalah seperti pendapat (GIO, 2021) pandemi ini membuat beberapa siswa mengeluh karena merasa belajar berani kurang efektif. Banyak gangguan yang membuat proses belajar mereka tidak maksimal. Adapun cara belajar efektif dan tidak membosankan selama belajar di rumah. Menentukan suasana ruang untuk belajar Ruangan untuk belajar menjadi salah satu hal penting sebagai pertimbangan belajar lebih efektif.
Sekolah berani (dalam jaringan/online) = sekolah luring (luar jaringan/offline). Menganggap sekolah berani seperti memulai kegiatan belajar dengan rutinitas seperti saat sekolah secara mental. dimulai dengan bangun pagi, mandi, dan sarapan. Siapkan buku sesuai jadwal dan siapkan gawai untuk sekolah berani. Pastikan koneksi dan gawai dalam kondisi yang baik.
Agar mutu pendidikan di masa pandemi baik dalam batas interksi sosial. Maka dukungan untuk pendidikan dan wajib berupa kehidupan literasi, penguatan karakter, serta dukungan 4C (Critical Thingking, Creativity, Communication, and Collaboration). Pembinaan sekolah terus ditingkatkan melalui pengawalan proses pendidikan yang bermutu.
Pada bagian ini penulis akan menyajikan berbagai temuan yang didapatkan terkait Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi daripada standar pendidikan pada satuan pendidikan SMP NEGERI 1 PASEH yang meliputi 8 Standar Nasional diantaranya: Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Tendik, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan dan Standar Pembiayaan.
Hasil survey kepada siswa, guru dan orangtua siswa memberikan analisa tentang mutu pendidikan. Survey kepada guru, yang mengisi survey ada 40 orang. 100 % setuju bahwa kualitas SMP Negeri 1 Paseh baik, 97% setuju bahwa sarana dan prasarana serta budaya mutu di SMP Negeri 1 Paseh sudah baik terlampir hasil survey tabel.6. Hasil survei kepada siswa , 99,52 % setuju bahwa sarana pendukung di SMP Negeri 1 Paseh sangat baik. Sisanya dapat menggunakan prestasi .Sedangkan 98,71%.Semua lulusan dari SMPN 1 PASEH setiap tahunnya melanjutkan ke jenjang SMA/SMK.Data hasil survei terlampir di tabel. 09.98,32 % guru mengajarnya menyenangkan, 96,19 % prestasi siswa sangat baik dan 99,03 % siswa siap berprestasi.Hasil survet dalam data terlampir di tabel 7. Sedangkan lampiran pada tabel 08 hasil survei kepada orang tua adalah semua boleh berkomunikasi 90, 21%.
Hasil survey dalam menganalisis pembelajaran selama pandemi. Survei yang dilakukan kepada sejumlah siswa di SMP Negeri 1 Paseh secara acak, menghasilkan analisis data sebagai berikut :
Instrumen survei antaralain ;
Selama saya belajar online jaringan internet sangat bagus , 1) setuju 39 Orang 2) Tidak setuju, 57 Orang
Belajar online lebih menyenangkan dibanding tatap muka 1) setuju 34 Orang 2) Tidak setuju, 62 Orang
Selama belajar online jaringan di rumah saya jelek , tapi kadang bagus. 1) setuju 89 Orang 2) Tidak setuju, 7 Orang
Saya tidak bisa mengikuti pelajaran online karena sibuk membantu pekerjaan orang tua sebagai pedagang dan atau pencari nafkah di rumah. 1) setuju 41 Orang 2) Tidak setuju, 55 Orang
Saya Tidak bisa belajar online Karena HP menggunakan game dn man yang lebih seru. 1) setuju 4 Orang 2) Tidak setuju, 92 Orang
Berdasarkan data survey tersebut Jumlah siswa yang menjawab total survey, ada 96 orang siswa. Hal ini dilakukan kepda kelas IX A, IX B, IX C, IX D. Masing-masing kelas ada 40 orang siswa. Responden yang menjawab survey secara online ada 96 orang. Hal ini sudah melebihi 50% dari total jumlah siswa.
Gambar 2. Kolaborasi dengan guru lain amatlah penting dalam luring terbatas maupun daring
Analisis dari hasil survei. Instrumen 1 siswa yang memiliki jaringan bagus selama belajar online ada 40,63 %. Hal ini menunjukkan bahwa jaringan internet yang mereka terima selama pembelajaran online, tidak semua siswa memiliki jaringan yang bagus. Pada instrumen ke-2, responden merasa senang belajar online dibandingkan tatapmuka ada 35.42% saja. Artinya siswa hanya sedikit yang senang belajar online. Jumlah responden yang merasa memiliki jaringan jelek selama belajar online sebanyak 89,58 %.
Comments
Post a Comment