AKSI NYATA Pembelajaran IPA model KAWANI (Buka WhatApps Nulis dan Isi)
AKSI NYATA MODEL KAWANI PADA PEMBELAJARAN DARING
Yuliati Mulyana, S.Pd.
SMP NEGERI 1 PASEH
CGP 2
Model 3: Enam Topi Berpikir (Teknik 6 Topi)
Sumber gambar: https://agilecoffee.com/toolkit/six-thinking-hats/
Model Six Thinking Hats diperkenalkan oleh Edward de Bono pada tahun 1985. Model ini melatih
kita melihat satu topik dari berbagai sudut pandang, yang disimbolkan dengan enam warna topi.
Setiap topi yang mewakili cara berpikir yang berbeda; beberapa di dominasi khas
cara kita berpikir. Karena itu, dengan melatih keenam “topi”, kita akan dapat
mengambil refleksi yang lebih dalam. Keenam topi tersebut berikut penggunaannya dalam
refleksi jurnal adalah:
1) Topi putih: tuliskan informasi sebanyak-banyaknya terkait pengalaman yang terjadi.
Informasi ini harus berupa fakta; bukan opini.
Pada hari Senin tanggal 26 April 2021 tepat jam 13.00 WIB seluruh CGP 2 melaksanakan webinar yang diselenggarakan Kemdikbud. Webinar tersebut yang menjadi narasumber adalah Ki Priyo Dwiarso, beliau adalah murid KiHajar Dewantara meruakan anggota Majelis luhur perguruan Taman siswa. Filsafat Kihajar Dewantara berdasarkan resume materi webinar dari Ki Priyo dwiarso adalah Falsafah Kebangsaan yang sangat kuat dalam diri Ki Hadjar Dewantara menghasilkan totalitas semangatnya Mengabdi Tanpa Pamrih kepada sang anak bangsa dengan segala metode yang dibuatnya.Metode-metode Ki Hadjar Dewantara berupaya menyatukan keberagaman bangsanya berdasar nilai kebangsaan yang religius. Menuju titik konvergensi cita universal Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab membangun Rahmatan lil alamin.
SEBUAH. RM Suwardi Suryaningrat atau Ki Hadjar Dewantara sebagai putra terbaik bangsa dan pejuang yang Multi Talent sebagai:
POLITIKUS, JURNALIS, PENDIDIK, BUDAYAWAN, SENIMAN
B. SIFAT perjuangan RM Suwardi atau Ki Hadjar Dewantara:
EGALITER, DEMOKRATIS, NASIONALIS, AGAMA, FONEMIK (Bottom up)
Webinar berikutnya dari Instruktur Jenjang SMP Ibu Min Hermina
MENUMBUHKAN KEBIASAAN MEMBACA DI SMPN 1 CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG
KESIMPULAN
Dari webinar ini semakin dapat dikatakan bahwa filosofi pemikiran Kihajar Dewantara terkait pendidikan dan pengajaran di Indonesia harus berdasar kemanusiaan dan kudrat alam atau kudrat zaman. Pendidikan dan pengelolaan memberi tekanan kepada merdeka belajar yang sesuai dengan kodrat alam yang dimiliki siswa dari Allah SWT. Pendidikan dan prinsip pula, ikuti perubahan zaman sesuai dengan kodrat zaman. Filosofi Kihajar Dewantara memberikan kesempatan berfikir kritis kratif, mandiri, sebagai pelajar Pancasila yang menjunjung tinggi kebudayaan bangsa. Sesuai dengn Trikon yang diberikan KHD, Konvergen yaitu belajar budaya asing masuk, Konsentris, tetap menjunjung kebudayaan bangsa dan melanjutkan, bahwa pendidikan harus terus diberikan dari generasi ke generasi berikutnya.
2) Topi merah: menggambarkan perasaan Anda yang berkaitan dengan topik yang sedang dibahas,
misalnya perasaan saat belajar materi baru atau saat menjalankan diskusi kelompok.
Materi terkait sangat menyenangkan dengan materi baru dan mendapat pencerahan
3) Topi kuning: tuliskan hal-hal positif yang berkaitan dengan topik tersebut.
Hal positif mendapat keleluasaan dalam berfikir dan bertindak secaramerdeka belajar.
4) Topi hitam: tuliskan Hambatan, hambatan, atau risiko dari tindakan / peristiwa yang sedang
dibahas.
Kendala; jaringan
Hambatan waktu
Resiko: tetap harus mengikuti sampai tuntas
5) Topi hijau: jabarkan ide-ide yang muncul setelah mengalami peristiwa tersebut.
Ide yang muncul membawa kegairahan dan motivasi dalam pengembangan pembelajaran
6) Topi biru: berita peristiwa yang terjadi, atau ambil keputusan setelah
mempertimbangkan kelima sudut pandang lainnya. Bandingkan dengan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
REFLEKSI
Bahwa dalam pembelajaran harus membuat siswa merdeka belajar
Siswa yang diberikan keleluasaan dalam berfikir kritis dengan mencari tahu informasi. Bukan hanya di beri guru dengan metode ceramah.
Pemikiran Filosofi Kihajar Dewantara memberikan semangat belajar, siswa diberikan kebebasan dalam berfikir kritis, mandiri dan kreatif. Memberikan kepada siswa jalan pikiran dan keluasan dalam mencari informasi dan materi, tidak harus diberi oleh guru, sehingga pembelajaran berpusat kepada peserta didik.
RANCANGAN TINDAKAN
Judul Modul: Model KAWANI sebagai Implementasi dari pembelajaran yang berpihak kepada siswa
Nama Peserta: Yuliati Mulyana, S.Pd
Rancangan Untuk Tindakan Aksi Nyata
Latar Belakang: Model Pembelajaran KaWANI merupakan buka whatApp nulis dan isi. Melatih keberanian dalam diri siswa untuk mengembangkan kemampuan dan kemampuan diri selama pembelajaran berani.
Siswa yang segera belajar melalui Aplikasi dan mencari informasi dengan obrolan di dalam jaringan pribadi guru.
Tujuan:
• Meningkatkan pembelajaran yang berbasis WhatApp. Aktif di grup WhatApp atau japri menghubungi guru,sehingga keaktifan dan pemahaman siswa meningkat.
• Mengimplementasikan model pembelajaran yang berpusat pada siswa
sesuai dengan kodrat anak bermain dan memahamkan karakter budaya lokal melalui model Kawani.
Pengembangan Pembelajaran Daring
• Guru memberikan keramahan dan whatApp di buka dengan absensi
• Membiasakan melaksanakan kegiatan berdoa sebelum dan sesudah belajar kegiatan.
• Menerapkan menghormati orang lain dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya.
• Literasi 15 menit sebelum pembelajaran dimulai.
• Terciptanya pembelajaran yang aktif, inovatif, efektif, dan menyenangkan.
• Peserta didik aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
• Terwadahinya gaya belajar peserta didik baik audio, visual, ataupun kinestetik.
• Terbentuknya budi pekerti dan karakter baik sesuai dengan kearifan budaya lokal setempat.
AKSI NYATA Pembelajaran IPA model KAWANI (Buka WhatApps Nulis dan Isi):
Kegiatan ini membutuhkan Internet dan melalui pembelajaran di Aplikasi yang menyajikan pengalaman yang menarik.
Penggunaan kumputer dan HP diharapkan memadai saat pembelajaran.
Berkoordinasi dengan pihak kepala sekolah sebagai atasan langsung di sekolah, kerja sama dan komunikasi yang baik dengan teman sejawat maupun orang tua siswa, juga mengomunikasikan dengan murid yang akan mempraktikannya untuk mengeimplementasikan pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada siswa.
Testimoni dari siswa kelas IX D
Zahra Hafizha Larasati
PERENCANAAN :
Membuat RPP 1 lembar
Modul pembelajaran.
PENERAPAN
Hal yang harus dilakukan dalam pembelajaran ini. Perubahan jadwal yang dilakukan dalam pembelajaran. Melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan tanpa beban. WhatApps adalah aplikasi yang digunakan saat ini, walaupun googleclassroom pernah digunakan, namun lebih efektif menggunakan whatApps.
Video testimoni dari siswa kelas IX D
Putr Sidik Maulidan
REFLEKSI AKSI
Berdasarkan tujuan pembelajaran yang memberikan kebebasan belajar kepada siswa. Para siswa akan senang dalam pembelajaran di WhatApps.Hal ini membuktikan dengan beberapa tugas yang masuk berupa hal-hal dan materi pembelajaran yang diberikan. Siswa merasa senang tanpa menerima pengiriman video atau obrolan yang dikirim secara japri kepada gurunya.
Video testimoni diatas dari Pak Alit Toni, M.Si
video di atas adalah testimoni dari Pak Ujang Sujana, S.Pd.
Video Guru IPA Pak Toto Sugiharto, S.Pd.Bio
Comments
Post a Comment